JAKARTA - Almarhum mantan Presiden Abdurrahman Wahid alias Gus Dur dikenal sebagai figur multi-dimensi. Sehingga sangat pantas bila dikatan Republik Indonesia kehilangan guru bangsa.
Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfidz dalam pesan singkatnya, Rabu (30/12/2009), menjelaskan Gus Dur juga menyandang negarawan, politisi, intelektual, agamawan, demokrat, peduli dengan HAM, sekaligus cinta rakyat.
"Sungguh negara ini kehilangan guru bangsa. Semua pihak pantas menghargai jasa-jasanya," tegas Irgan.
Irgan membeberkan jasa Gus Dur yang paling utama adalah dalam menjaga keutuhan dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gus Dur meninggal dunia pukul 18.45 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kondisi kesehatan Gus Dur menurun ketika berziarah ke makam Ibu Nyai Fatah di Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang.
(Dian Widiyanarko/Koran SI/fmh)
Sekjen DPP PPP Irgan Chairul Mahfidz dalam pesan singkatnya, Rabu (30/12/2009), menjelaskan Gus Dur juga menyandang negarawan, politisi, intelektual, agamawan, demokrat, peduli dengan HAM, sekaligus cinta rakyat.
"Sungguh negara ini kehilangan guru bangsa. Semua pihak pantas menghargai jasa-jasanya," tegas Irgan.
Irgan membeberkan jasa Gus Dur yang paling utama adalah dalam menjaga keutuhan dan mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Gus Dur meninggal dunia pukul 18.45 WIB di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo. Kondisi kesehatan Gus Dur menurun ketika berziarah ke makam Ibu Nyai Fatah di Pesantren Bahrul Ulum, Tambak Beras, Jombang.
(Dian Widiyanarko/Koran SI/fmh)
0 komentar:
Posting Komentar