Bacaan: Yohanes 1:43-50
Placebo adalah suatu istilah di dunia medis yang berarti semacam sugesti atau kepercayaan bahwa ketika seseorang minum obat tertentu maka ia akan sembuh. Bahkan, ketika seorang pasien diberi kapsul kosong namun meminumnya dengan keyakinan penuh, ia dapat sembuh juga. Ya, sebuah keyakinan atau kepercayaan bisa berakibat sangat kuat terhadap banyak hal dalam kehidupan kita.
Percaya sebenarnya merupakan hal yang sederhana, tidak perlu dibuat terlalu rumit. Anda percaya atau tidak. Tidak bisa memilih di antaranya keduanya. Percaya dengan ‘tapi’ sama dengan tidak percaya. Demikian pengertian yang saya dapat. Natanael percaya walaupun baru pertama kali bertemu dengan Yesus. Namun, Yesus berkata bahwa Natanael akan melihat hal-hal yang lebih besar dalam kehidupannya selanjutnya. Hal yang tidak akan terjadi jikalau Natanael berkata, “Masa’ sih Engkau adalah Mesias yang dijanjikan Allah? Buktikan dulu baru saya percaya.”
Hal berikutnya, setiap kepercayaan akan diuji, untuk membuktikan kualitas atau sejauh mana tingkat kepercayaan kita. Abraham dan Ayub mengalami ujian kepercayaan dan berhasil melaluinya. Namun seringkali banyak orang percaya memilih jalan pintas, tak mau susah, dan ingin secepatnya melihat penggenapan janji Tuhan. Bahkan kalau bisa, 5 menit setelah selesai berdoa. Mana bisa demikian?
Sahabat Riang, siang ini mari kita evaluasi diri berkaitan dengan tingkat kepercayaan kita kepada Allah. Apakah selama ini kita membuatnya menjadi sangat rumit, terlalu banyak mengolah dengan kepintaran kita, atau kita hanya percaya tanpa mempedulikan apa yang terjadi? Mari belajar dari Natanael untuk kita mudah percaya kepada Tuhan. Yakinlah bahwa kita akan melihat banyak hal besar terjadi dalam hidup kita.
Placebo adalah suatu istilah di dunia medis yang berarti semacam sugesti atau kepercayaan bahwa ketika seseorang minum obat tertentu maka ia akan sembuh. Bahkan, ketika seorang pasien diberi kapsul kosong namun meminumnya dengan keyakinan penuh, ia dapat sembuh juga. Ya, sebuah keyakinan atau kepercayaan bisa berakibat sangat kuat terhadap banyak hal dalam kehidupan kita.
Percaya sebenarnya merupakan hal yang sederhana, tidak perlu dibuat terlalu rumit. Anda percaya atau tidak. Tidak bisa memilih di antaranya keduanya. Percaya dengan ‘tapi’ sama dengan tidak percaya. Demikian pengertian yang saya dapat. Natanael percaya walaupun baru pertama kali bertemu dengan Yesus. Namun, Yesus berkata bahwa Natanael akan melihat hal-hal yang lebih besar dalam kehidupannya selanjutnya. Hal yang tidak akan terjadi jikalau Natanael berkata, “Masa’ sih Engkau adalah Mesias yang dijanjikan Allah? Buktikan dulu baru saya percaya.”
Hal berikutnya, setiap kepercayaan akan diuji, untuk membuktikan kualitas atau sejauh mana tingkat kepercayaan kita. Abraham dan Ayub mengalami ujian kepercayaan dan berhasil melaluinya. Namun seringkali banyak orang percaya memilih jalan pintas, tak mau susah, dan ingin secepatnya melihat penggenapan janji Tuhan. Bahkan kalau bisa, 5 menit setelah selesai berdoa. Mana bisa demikian?
Sahabat Riang, siang ini mari kita evaluasi diri berkaitan dengan tingkat kepercayaan kita kepada Allah. Apakah selama ini kita membuatnya menjadi sangat rumit, terlalu banyak mengolah dengan kepintaran kita, atau kita hanya percaya tanpa mempedulikan apa yang terjadi? Mari belajar dari Natanael untuk kita mudah percaya kepada Tuhan. Yakinlah bahwa kita akan melihat banyak hal besar terjadi dalam hidup kita.
