News Update :

Me On Tweet

Basketball News

Formula 1 News

.

Traffic Info

ISSENGKOW. Mobile Edition
Oleh Blogger Touch

Jawaban Pelengkap Program Array

28 Desember 2011

var
     NPM : array[1..20] of string [10];
     Nama : array[1..20] of string [25];
     Nilai : array[1..20] of real;   
     Umur : array[1..20] of byte;
     banyak,i : integer;
begin
     write('Isi berapa data array yang diperlukan : ');readln(banyak);
     for i = 1 to banyak do
     begin
          write('NPM : '); readln(NPM[i]);
          write('Nama : ');readln(Nama[i]);
          write('Nilai : ');readln(Nilai[i]);
          write('Umur :');readln(Umur[i]);
     end;
     {cetak variabel array}
     writeln('NPM        Nama           Nilai         Umur');
     for i:=1 to banyak do
     begin
         writeln(NPM[i]:10,Nama[i]:25,Nilai[i]:3:2,' ',Umur[i]:3);
     end;
   readln;
end.

LA GALIGO KARYA SASTRA TERPANJANG DI DUNIA

22 Desember 2011

Kitab sastra La Galigo merupakan kitab sastra klasik Bugis adalah kitab sastra terpanjang di dunia. Pengakuan ini bukan datang dari orang-orang Bugis (baca: orang Indonesia). Jangankan mengklaim sebagai sastra terpanjang di dunia, orang Bugis sendiri awam dengan La Galigo. Yang mengklaim La Galigo sebagai karya sastra terpanjang di dunia adalah para ilmuwan Belanda.

Seorang ilmuwan Belanda yang bernama R.A.Kern dalam bukunya Catalogus van de Boegineesche tot de I La Galigocyclus Behoorende Handschriften der Leidsche Universiteitbibliotheek yang diterbitkan oleh Universiteitbibliotheek Leiden (1939: 1) menempatkan Kitab La Galigo sebagai karya sastra terpanjang dan terbesar di dunia setaraf dengan kitab Mahabarata dan Ramayana dari India, serta sajak-sajak Homerus dari Yunani.

Sejalan dengan pendapat R.A. Kern, sejarawan dan ilmuwan Belanda lainnya, Sirtjof Koolhof, berpendapat bahwa Kitab Galigo adalah karya sastra terpanjang di dunia yang panjangnya mencapai lebih 300.000 baris, sementara epos Mahabarata jumlah barisnya antara 160.000 – 200.000 baris.

Pendapat R.A. Kern dan Sirtjof Koolhof berdasarkan atas 12 jilid naskah La Galigo yang kini berada di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda. Naskah tersebut ditulis oleh Colliq Pujie Arung Pancana Toa pada abad ke-19 atas permintaan B.F Matthes (1818-1908). B.F Matthes adalah seorang missionaris Belanda yang pernah bertugas di Sulawesi. Sejatinya, Colliq Pujie hanyalah mengumpulkan dan menyalin kembali cerita La Galigo yang sudah mengakar (cerita lisan) pada masyarakat yang mendiami jazirah selatan Pulau Sulawesi –masyarakat Bugis.

Saat ini sudah muncul buku-buku transliterasi La Galigo atas jasa-jasa para kaum intelektual Sulsel seperti Muhammad Salim, M.Johan Nyompa, Fahruddin Ambo Enre, dan Nurhayati Rahman –mereka patut disebut pejuang La Galigo– Tetapi transliterasi tersebut nampaknya masih susah dibaca dan dicerna oleh masyarakat.

La Galigo, hadir dalam bentuk sebuah novel

La Galigo mengalami ‘perjalanan panjang’. Meski lahir di Tanah Bugis, Indonesia, namun ia ‘besar’ di negeri Belanda. Selain salinan naskah aslinya yang terdiri atas 12 jilid yang tersimpan di Perpustakaan Universitas Leiden, Belanda, Kitab La Galigo pun menjadi primadona bagi para mahasiswa Belanda untuk melakukan riset sastra dan budaya untuk meraih gelar magister dan doktor.

Setelah pulang kampung ke negeri asalnya, hingar-bingar sebagai karya sastra klasik yang ramai diperbincangkan di negeri orang, namun tidak sebingar di tanah kelahirannya.

La Galigo, yang pada tahun 2011 ini mendapat penghargaan khusus karena badan PBB UNESCO menetapkan naskah klasik La Galigo sebagai warisan dunia dan diberi anugerah Memory of The World (MOW).

Anda yang ingin mengetahui isi La Galigo, silakan dibaca novel “La Galigo” yang diterbitkan oleh Penerbit Diva Press Yogyakarta.

(dul abdul rahman)




Download Mp3 7 Icons - Playboy

03 Juni 2011

DOWNLOAD MP3

http://profile.ak.fbcdn.net/hprofile-ak-snc4/187944_143343199069677_7877140_n.jpg
 7 ICONS - PLAYBOY



130 Siswa SMA Makassar Tak Lulus UN

16 Mei 2011

N E W S

Hasil ujian nasional (UN) tingkat sekolah menengah atas (SMA) sederajat akan diumumkan serentak, Senin besok, 16 Mei 2011. Namun, berdasarkan informasi Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Makassar, hasil UN tersebut telah keluar dan sudah diketahui secara terbatas, sambil menunggu pengumuman resmi.

Kepala Bidang Pendidikan Menengah Dinas Pendidikan Kota Makassar Ismunandar menuturkan, tahun ini tingkat kelulusan siswa untuk SMA dan sederajat mengalami peningkatan. "Pada tahun ini, dari 18.756 peserta UN, hanya 130 orang yang dinyatakan tidak lulus," kata Ismunandar saat ditemui di Makassar.

Jika dibandingkanUN 2010, kata Ismunandar, kelulusan tahun ini cukup memuaskan. Ia menyebutkan, pada 2010, persentase ketidaklulusan peserta ujian mencapai 9,02 persen, yakni jumlah siswa yang tidak lulus sebanyak 724 siswa dari total peserta UN yang mencapai 8.020 siswa.

Ismunandar mengatakan pencapaian tahun ini sebanyak 99,31 persen. Pencapaian tahun ini tidak melenceng jauh dari target kelulusan yakni 100 persen. "Kami sejak awal telah menargetkan kelulusan hingga 100 persen, namun tidak tercapai," ujarnya.

Diknas Kota Makassar, kata Ismunandar, menargetkan kelulusan hingga 100 persen bukan tanpa alasan. Salah satunya adalah sistem UN yang berbeda dengan yang diterapkan dalam lima tahun terakhir. Ia menambahkan, UN tahun ini tidak hanya ditentukan dari hasil UN semata, melainkan dari hasil ujian akhir sekolah. "Dari sistem itu, kami optimis 100 persen lulus, karena hasil UAS siswa secara rata-rata cukup bagus," ujar Ismunandar.

Sementara itu, berdasarkan data Disdik Makassar, tingkat kelulusan SMA/MA tahun ajaran 2010/2011 mencapai 99,45 persen, dengan total peserta 11.163 siswa. Artinya, jumlah yang tidak lulus sebanyak 61 orang.

Sedangkan untuk tingkat SMK, kelulusan mencapai 99,09 persen, yakni dari 7.593 murid SMK yang ikut UN, yang tidak lulus sebanyak 69 siswa.

Dibobol Hacker, Situs Polri Jadi Sarana Jihad

N E W S

Situs resmi Kepolisian Negara Republik Indonesia,   www.polri.go.id, dibobol hacker. Ketika mengakses situs  tersebut, pengunjung akan menemui kegagalan, alamat web tersebut tak bisa di akses sama sekali. Setelah itu, pengakses akan diarahkan ke alamat http://www.polri.go.id/backend/index.html.

Jika berhasil mengakses situs tersebut, akan muncul gambar dua orang sedang mengangkat bendera di atas sebuah bukit. Tampilan layar berwarna hitam dan tercantum tulisan jihad mengatasnamakan Islam.

Berikut isi petikan isi tulisannya:
"Tiada tuhan kecuali Allah - Muhammad hamba dan utusan Allah

Bangkitlah singa-singa Islam!

Ya Allah Ya Tuhan Kami

Segala pujian dan kebesaran hanya milik Mu

Ya Allah Yang Maha Berkuasa Atas Segalanya

Yang Maha Besar Dan Maha Tinggi

Kami memohon dari Kebesaran dan Kekuatan Mu

Ya Allah berilah kemenangan kepada Mujahidin yang ikhlas di jalan Mu Ya Allah semoga Engkau senantiasa di sisi mereka, bersama mereka

Ya Allah, Engkau berilah kemenangan kepada mereka Berilah kekuatan kepada mereka Ya Allah Tuhan kami

Satukan hati, pemikiran dan pandangan mereka Ya Allah, fokuskan bidikkan senjata mereka Gabungkan kekuatan dan hujah-hujah mereka Ya Allah, tetapkan hati dan pendirian mereka

Ya Allah, kuasai musuh-musuh mereka Ya Allah, pecah belahkan kesatuan musuh-musuh Islam Ya Allah lunturkan semangat dan moral mereka

Ya Allah, lemahkan kekuatan mereka Ya Allah, campakkan ketakutan yang amat sangat ke dalam hati mereka Ya Allah, Tuhan kami Nasib kami di Tangan Mu Segala urusan kami serahkan kepada Mu

Ya Allah, Engkau Maha Mengetahui keadaan kami Dan apa yang terjadi Tiada satu pun terlepas dari pengetahuan Mu Ya Allah, hanya kepada Mu kami mengadu kesengsaraan kami Ya Allah hanya kepada Mu kami mengadu kesedihan kami, masalah kami Hanya kepada Mu Ya Allah."


Sementara itu, Kadiv Humas Mabes Polri Anton Bachrul Alam mengatakan, hari ini polisi sedang mengusut dan menyelidiki pelaku. "Yang jelas kalau itu berubah bukan dari kita ada pihak yang sengaja mengacaukan situs,"

Sastra Tidak Pernah Berbohong

14 Mei 2011

S A S T R A

SASTRA TIDAK PERNAH BERBOHONG!

Sepertinya sudah menjadi kesepakatan umum bahwa ada dua jenis karya tulis, yaitu karya fiksi dan karya non-fiksi. Kedua kosa kata ini masih bisa dimodifikasi dengan memindahkan kata non, sehingga fiksi dibaca non-ilmiah, non-fiksi dibaca ilmiah. Selanjutnya muncul penafsiran-penafsiran ‘ala kadarnya’. Fiksi atau non-ilmiah adalah tulisan yang berdasarkan hayalan, misalnya novel atau cerpen. Non-fiksi atau ilmiah adalah tulisan yang berdasarkan kenyataan, misalnya laporan penelitian, penulisan sejarah, dan lain sebagainya.

Selanjutnya muncul lagi penafsiran ‘asal-asalan’, fiksi atau non-ilmiah atau hayalan adalah kebohongan. Mungkin karena terhasut dari penafsiran ala kadarnya dan penafsiran asal-asalan itulah, maka banyak penulis sastra(baca novel) yang juga mungkin mempunyai penafsiran ala kadarnya tentang fiksi yang terjung menulis novel(baca sastra?) terpaksa berteriak-teriak: “Novel ini terinspirasi dari kisah nyata”. Teriakan-teriakan tersebut didengar oleh umumnya pembaca di Indonesia yang sebenarnya tidak peduli apakah membaca fiksi atau non-fiksi, yang penting buat mereka karya itu bisa menginspirasi. Maka larislah Laskar Pelangi dan Negeri 5 Menara. Dan tentu saja lahirlah karya-karya sejenis walau nasibnya tidak sebaik kedua novel laris tersebut. Sekali lagi persoalan nasib.

Sastra dan Kenyataan
Istilah fiksi atau hayalan dalam dunia sastra bukan sekedar hayalan belaka. Kata hayalan sesungguhnya mengacu pada daya kreatifitas dari seorang pengarang untuk mencipta dunia baru dalam bentuk karya sastra. Dunia baru sesungguhnya adalah dunia yang bersumber dari fakta yang sudah diramu sedimikian rupa menjadi dunia tersendiri. Karena sudah tercipta menjadi dunia tersendiri atau dunia baru dalam hayalan pengarang maka muncullah banyak interpretasi dari tiap-tiap pembaca. Pembaca punya interprestasi masing-masing yang juga berlandaskan daya kreatifitas membaca.

Jadi, seyogyanya memang penulis novel(baca fiksi) tidak perlu berkoar-koar bahwa novel yang ditulisnya adalah kisa nyata. Sefiksi-fiksinya suatu karya sastra tetaplah sebuah lukisan kenyataan. Bahkan penafsiran mimetik memang menuntut agar sastra mencerminkan kenyataan. Dan sefakta-faktanya suatu karya sastra tetaplah sebuah lukisan imaginasi (kebohongan?) sang pengarang. Contoh sederhana saja, apakah semua isi novel Laskar Pelangi atau Negeri 5 Menara adalah seratus persen kisah nyata? Tidak bukan? Apakah semua cerita tentang pendaratan orang di planet Mars adalah kebohongan belaka? Tidak juga bukan? Cara melukiskan pendaratan di planet mars misalnya bukan dengan omong kosong belaka tetapi berdasarkan teori pengetahuan. Bukankah sebelum Neil Amstrong dan Edwin Aldrin mendarat di bulan bersama pesawat Apollo 11, sudah ada pendaratan di bulan lewat karya sastra. Jadi Science-fiction sesungguhnya adalah hayalan atau penggambaran atas serpihan-serpihan teknologi yang merupakan kenyataan, bukan? Jadi sastra bolehlah juga dikatakan serpihan-serpihan kenyataan dan bolehlah juga disebut serpihan-serpihan kebohongan. Tetapi masalah kebohongan, mari menyimak pendapat Mark Twain, “Pengalaman masing-masing individu adalah sebuah fakta bahwa kebenaran tidak sulit untuk ditiadakan dan kebohongan yang diucapkan dengan baik adalah sebuah keabadian.”

Karya Sastra, karya Tuhan?
Meski dianggap karya fiksi atau karya rekaan, tetapi mata sastra bahkan lebih tajam dari mata karya non-fiksi. Tengoklah! Yang banyak menginspirasi dan melakukan perlawanan adalah teks-teks sastra. Untuk mengetahui ketajaman teks sastra, kita bisa membaca novel karya Gabriel Garcia Marquez, Cien Anos de Soledad (1967). Novel karya peraih Nobel Sastra tahun 1982 ini bercerita tentang kepahlawanan keluarga Kolombia. Novel ini seperti menghipnotis dan menumbuhkan jiwa patriotisme bagi semua warga negara Kolombia. Novel ini benar-benar menyadarkan warga Kolombia untuk bangkit melakukan perubahan dan perjuangan. Mereka sangat yakin bahwa hanya mereka sendiri yang bisa melakukan perubahan.

Tak kalah tajamnya dengan karya Gabriel Garcia Marquez, Luis Sepulveda dalam novelnya Un viejo que leia historias de amor (1989) --telah diindonesiakan menjadi ‘Pak Tua yang Membaca Kisah Cinta’-- berhasil menyadarkan masyarakat akan terjadinya penggundulan hutan tropis di belantara Amazon. Sepulveda dengan sangat cekatan membangun teks tentang desa kecil di tengah hutan Ekuador. Seorang kakek tua menyepi untuk mencari kedamaian dengan ditemani novel-novel cinta picisan. Tapi akhirnya ketenangannya terusik ketika terjadi penebangan hutan, terjadi perburuan, pengeboran minyak, ladang emas. Lalu alam pun membalas dendam lewat seekor macan kumbang. Penduduk desa terancam dan kakek tua itu tahu bahwa hanya dirinyalah yang mampu menghadapi hewan itu karena selama ini hanya dirinyalah yang mengerti keadaan hewan tersebut.

Tak kalah lebih tajamnya, bacalah teks-teks sastra Chairil Anwar dalam bentuk puisi ketika ia berteriak “Aku mau hidup seribu tahun lagi”. Meski kala itu Chairil sudah sakit-sakitan yang memang meninggal di usia yang masih sangat muda. Tapi Chairil sudah mengajarkan semangat hidup dalam teks sastra yang sangat luar biasa.
Sebagai contoh terakhir, mari melihat Laskar Pelangi. Sebelum novel ini muncul, nama Belitong tidak familiar bahkan terlupakan dibenak masyarakat Indonesia. Tapi setelah mengklaim diri sebagai tanah Laskar Pelangi maka orang ramai-ramai membaca, mengenal, bahkan mengunjungi daerah tersebut. Meski memang daerah itu terkenal sebagai penghasil timah terbesar di Indonesia tapi nanti teks sastralah yang membuatnya kian terkenal.

Dengan kekuatan dan kedahsyatan teks-teks sastra tersebut, maka kalau ada istilah Suara Rakyat Suara Tuhan, maka saya pun akan mengatakan Karya Sastra, Karya Tuhan. Apakah saya terlalu berhayal atau berbohong? Hm, bukankah karya sastra juga sebagai alat untuk memperjuangkan kebenaran dan keadilan seperti karya Gabriel Garcia Marquez yang saya contohkan di atas. Suara kebenaran, suara keadilan adalah suara Tuhan, bukan?


Tetapi sebagai catatan, ketika saya berteriak Karya Sastra Karya Tuhan, saya sama sekali tidak bermaksud berteriak bahwa bawalah ayat-ayat Tuhan dalam karya sastra. Kalau terpaksa membawa ayat-ayat Tuhan dalam karya sastra mungkin ada motif lain. Dan tentu saja butuh penjelasan lain yang panjang.

Sastra Tidak Pernah Berbohong!
Jadi sangat jelas bahwa sastra bukanlah kebohongan. Sastra juga tidak pernah berbohong. Kalau saja ada yang terlanjur mencap bahwa sastra adalah kebohongan, pendapat itu juga sah-sah saja. Mungkin saja pendapat itu adalah sebuah interpretasi dari hasil pembacaannya terhadap karya sastra. Sastra adalah polyinterpretable yang memungkinkan banyak penafsiran. Mungkin memang sastra tidak bisa terlepas dari ‘kebohongan-kebohongan’ tertentu, tapi yakinlah bahwa kebohongan-kebohongan tersebut adalah jalan untuk mengungkap kebenaran-kebenaran tertentu. Sebagaimana pesan seniman Spanyol, Pablo Picasso(1881-1973) “Seni (boleh dibaca sastra) adalah sebuah kebohongan yang menyadarkan kita akan kebenaran.” Begitulah! (dulabdul@gmail.com)

FAJAR, 15 Agustus 2010

Menyelisik Jejak Cinta Sufistik

C E R P E N

MENYELISIK JEJAK CINTA SUFISTIK
Oleh: dul abdul rahman

Ada satu catatan khusus yang perlu diingat bila membaca ataupun mambahas novel-novel “Timur Tengah”. Pada umumnya sastrawan(boleh dibaca penyair) dari kawasan Timur Tengah tak bisa melepaskan diri dari pengaruh sastra sufistik dari Rumi, Attar, Nizhami, Hafizh, Syabistari, ataupun Sa’di. Para sufi tersebut mengajarkan cinta kepada Tuhan lewat karya-karyanya dengan mencoba menghadirkan sosok Tuhan sebagai seorang Kekasih. Saya mencoba mengemukakan lima jejak benang merah yang tak pernah “kusut” dari karya para sufi tersebut.

Jejak pertama

Cinta kepada Tuhan dilukishadirkan dalam sosok Aku dan Engkau. Aku adalah pecinta, Engkau adalah yang dicinta. Hakekatnya, Aku adalah hamba, Engkau adalah Tuhan. Namun supaya Aku bisa memiliki Engkau (Tuhan), maka Engkau dihadirkan dalam bentuk rupa seperti Aku. Dan karena Aku adalah sosok laki-laki, maka Engkau dihadirkan dalam sosok perempuan. Begitulah, maka dalam novel Layla Majnun karya Nizhami, hubungan cinta antara Qais dan Layla sesungguhnya bukan hubungan cinta antara manusia dengan manusia, tetapi hubungan cinta antara manusia dengan Tuhan.

Jejak kedua

Meski sosok Tuhan “dilukishadirkan” pada sosok manusia(baca perempuan), bukan berarti sosok Tuhan “wujud” dalam sosok manusia itu sendiri. Namun manusia hanya bisa mengenal Tuhan bila manusia itu mengenal dirinya sendiri. Untuk itulah, agar manusia bisa mencintai Tuhan, maka Tuhan dihadirkan(baca disatukan) dengan manusia itu sendiri. Begitulah, buat kaum sufi cinta adalah sebuah penyatuan diri. Bila seorang hamba mencintai Tuhan maka ia harus menyatu dengan Tuhan. Makna sesungguhnya adalah menyatu dengan sifat Tuhan. Karena Tuhan Maha Pengasih dan Maha Penyayang, maka seorang hamba bisa disebut mencintai Tuhan bilamana ia menyatukan sifat Tuhan itu dalam dirinya. Dari pemahaman inilah, maka kaum sufi sangat peduli(baca menyayangi) masyarakat, khususnya masyarakat kecil(kaum mustadh’afin). Bahkan ada sufi yang menjadi syahid ditangan penguasa Bani Umayyah, seperti yang dialami oleh Al-Hallaj. Al-Hallaj berprinsip bahwa mana mungkin seorang hamba bisa mencintai Tuhan bila hamba itu tidak mencintai dirinya sendiri. Diri seorang hamba itu adalah manusia itu sendiri. Saya “menebak asumtif”(maaf ini cuma istilah saya), sesungguhnya Al-Hallaj ingin berkata bahwa tidak sah hajinya seseorang bila ia pergi ke tanah suci tetapi “tetangganya” masih ada yang kelaparan. Untuk itulah, kaum sufi cenderung menolak formalistik-legalistik. Dalam kaitan ini buku Kang Jalal(Jalaluddin Rakhmat) Dahulukan Akhlak Daripada Ibadah adalah sebuah buku yang “sufistik” dan menarik untuk dibaca.

Jejak ketiga

Manusia bisa menyatu dengan Tuhan dalam sifatnya, bukan zatnya. Manusia adalah manusia, Tuhan adalah Tuhan. Tuhan bukan manusia, manusia bukan Tuhan, pun manusia bukan malaikat. Untuk itulah, kiranya manusia hanya bisa “nyaman” bersama dengan manusia itu sendiri, bukan bersama dengan Malaikat, apalagi bersama dengan Tuhan. Inilah alasannya mengapa nabi-nabi yang diutus oleh Tuhan untuk membimbing manusia adalah dari kaum manusia itu sendiri. Rumi pun menggambarkan konsep ini lewat suatu karyanya berjudul “Bayi Di Atas Atap”. Suatu ketika seorang bayi memanjat tangga dan berada di atap rumah, tentu saja sang ibu sangat panik karena anaknya bisa saja terjatuh. Sang ibu pun berusaha naik ke atap untuk mengambil anaknya turun, tapi ketika ibu itu mendekat, si bayi mengira ibunya mengajaknya bermain, sehingga merangkak cepat makin ke pinggir. Sang ibu pun panik dan berteriak memanggil bayinya, diteriaki malah bayi itu menangis, sang ibupun kian panik. Dalam keadaan penuh bahaya ini datanglah Imam Ali, sang ibu pun meminta tolong pada Imam Ali. Imam Ali pun berkata, “Jangan buang-buang waktu, kalau kau mau menyelamatkan nyawa putramu, maka naikkan lagi putramu yang lainnya.” Ibu itupun kian kalut dengan nasehat Imam Ali, menaikkan lagi putranya sama dengan mencarikan kematian lagi putranya. Tapi ibu itu tak sanggup menolak usul Imam Ali karena Sang Imam adalah orang termasyhur dan sangat bijaksana. Dan Tak lama kemudian, si bayi yang asyik bermain di pinggiran atap merangkak mendekat ketika ia melihat abangnya. Begitulah, Rumi menjelaskan bahwa karena cintan-Nya pada manusia, Tuhan mengirim seorang utusan(nabi) dari kaum manusia itu sendiri, dimana manusia sering bemain-main dipinggir atap yang bahaya(baca dekat jurang dosa).

Jejak keempat

Dalam karya-karya sufistik, tak pernah terjadi pengkhianatan(boleh dibaca perselingkuhan) dalam cinta. Karena buat para sufi, cinta adalah sebuah totalitas dari sebuah penghambaan seorang pecinta pada yang dicintainya. Cinta tidak pernah terbagi, sebab ia bukan sesuatu yang immaterial. Dan kalau pun “terbagi”, maka cinta tak akan pernah berkurang. Ia akan tetap menjadi sebuah cinta yang utuh, meski harus “terbagi” hingga titik kepuasan tertinggi membaginya. Begitulah, hubungan cinta antara Qais dan Laila, atau Yusuf dan Sulaikha tak pernah “berkurang” padahal dalam novel itu hubungan cinta mereka tetap diterpa badai Tsunami yang dahsyat.

Jejak kelima

Karena para sufi adalah orang yang sangat mengedepankan cinta dan kasih sayang, maka wajar bila lambang yang mereka gunakan dalam karya-karyanya umumnya adalah pengalaman erotic love(cinta-asmara) yang meluap-luap dan meletup-letup. Pengalaman antara dua manusia berlainan jenis diperguankan untuk “melukishadirkan” Tuhan. Tengoklah, cinta Qais pada Layla tidak akan pernah terjadi pada diri manusia. Menurut sastrawan Abdul Hadi WM dalam pengantar buku terjemahan Taman Para Sufistik, lambang-lambang lain yang perlu diperhatikan adalah lambang-lambang kebudayaan, karena kebanyakan para sufi berlatar belakang budaya Persia, maka pembaca pun tak pula “semena-mena” menerima kata-kata secara harfiah. Contohnya kata anggur dan kemabukan. Kata-kata ini hanyalah sekedar symbol. Seperti juga orang yang jatuh cinta akan mabuk kepayang, maka “anggur” cinta kasih pada Tuhan pun bisa sangat memabukkan.

Begitulah, dalam novel Mustafa Chamran yang ditulis oleh Habibah Ja’farian yang notabene juga adalah penulis Persia(Iran) mengandung muatan makna yang tak bisa lepas dari “jejak-jejak cinta” dari para sastra klasik-sufistik yang kharismatik dan puitik.

Ada beberapa hal yang perlu digarisbawahi dalam kisah tersebut, diantaranya adalah:

Pertama. Yang membuat novel itu sangat menarik karena settingnya adalah peperangan(Libanon Selatan dan Iran). Peperangan yang notabene adalah sebuah setting yang menyakitkan(bisa dibaca kematian) tetapi dihadirkan menjadi sebuah keindahan. Mustafa Chamran dan Ghadeh yang menjadi tokoh utama dalam novel tersebut adalah dua sosok yang saling mencintai dengan sepenuh ikhlas dan ridho. Simaklah pesan terakhir Mustafa Chamran pada isterinya, Ghadeh, sebelum ia syahid, “Engkau memerlukan cinta yang lebih besar dariku, yaitu cinta Allah. Engkau harus mencapai kesempurnaan yang menjadikanmu tak merasa puas, kecuali Allah dan cinta-Nya. Sekarang aku akan pergi dengan tenang.”(Mustafa Chamran, hal 89).

Kedua. Meski Mustafa dan Ghadeh saling mencintai, dan keduanya bisa saja menikah, tetapi Mustafa lebih memaknai bahwa cinta bukanlah sebuah ego yang hanya dimakanai bahwa cinta harus memiliki lalu membuat orang lain terluka. Simaklah pernyataan Mustafa kepada Ghadeh ketika cinta mereka awalnya tak direstui oleh orang tua Ghadeh, “Berusahalah dengan cinta dan kasih sayang membuat mereka ridha! Aku tak suka, sementara aku menikah denganmu, hati ayah dan ibumu terluka.”(Mustafa Chamran, hal 22).

Ketiga. Kisah percintaan antara Mustafa dan Ghadeh disamping digambarkan secara sufistik, pun secara romantik dan puitik. Simaklah surat terakhir Mustafa pada Ghadeh sebelum ia syahid, “Aku berada di Iran, tapi hatiku bersamamu di Selatan, di yayasan, dan di kota Shur. Bersamamu aku merasakan berteriak, bahkan terbakar. Bersamamu aku berlari di bawah hujan bom dan mesiu. Bersamamu aku merasa sedang pergi menuju kematian, kesyahidan, menuju perjumpaan dengan Ilahi, membawa kemuliaan.”

Begitulah sekelumit makna yang harum semerbak yang bisa saya tangkap dari novel tersebut. Mungkin saja pembaca yang lain akan menangkap makna yang berbeda. Karena memang karya sastra senantiasa hadir dengan wujud yang berlapis-lapis dan beraneka ragam tafsir. Karya sastra adalah polyinterpretable. (dulabdul@gmail.com)

FAJAR, 14 Maret 2010

Cuti Bersama 16 Mei 2011

I N F O

Jakarta - Cuti bersama yang ditetapkan pemerintah untuk tanggal 16 Mei 2011 memang sungguh mendadak. Maklum, kebijakan itu baru disepakati pagi tadi oleh 3 menteri terkait yaitu Menaker, MenPAN dan Menteri Agama.

"Setelah melihat rencana libur dan cuti nasional, tanggal 16 Mei masih bisa masuk (cuti bersama)," Kata Muhaimin saat berbincang dengan detikcom, Jumat (13/5).

Pertimbangan lain untuk menjadikan tanggal 16 Mei sebagai cuti bersama adalah karena menyambut hari besar keagamaan yaitu Waisak yang jatuh 17 Mei.

"Bukan karena harpitnas," bantah Muhaimin. Harpitnas adalah "hari kejepit nasional".

Keputusan tersebut, imbuh Muhaimin, baru diputuskan tadi pagi bersama 2 menteri lainnya. "Diputuskan tadi pagi setelah dihitung kepentingannya," jawab Muhaimin.

Namu dia tidak merinci kepentingan apa yang dimaksudkannya tersebut.

Disinggung mengapa tidak menyiapkan pengumuman cuti bersama jauh hari dan tidak mendadak seperti yang dikecam banyak pihak terutama bagi para pegiat ekonomi, Muhaimin mempersilakan jika ada yang akan melakukan aktivitas seperti biasa.

"Pada dasarnya kalau ada yang tidak mengambil cuti bersama tidak apa-apa, beraktivitas saja seperti biasa," ujar Muhaimin.

Pemerintah melalui Menteri Koordinator Kesejahteraan Rakyat (Menko Kesra) mengumumkan hari Senin 16 Mei sebagai cuti bersama dengan alasan efisiensi dan efektivitas. PNS yang terikat pada kebijakan ini juga dibuat bingung karena tidak ada pengumuman jauh hari. Mereka rata-rata sudah tiba di rumahnya ketika pengumuman itu keluar di sore hari. Sedangkan pelaku ekonomi harus menunggu pengumuman dari Bank Indonesia untuk memastikan kegiatan hari Senin. Hasilnya, BI memutuskan tidak ada kliring hari Senin sehingga Bursa Efek Indonesia pun meliburkan diri.

Komik Naruto 536

28 April 2011

HALAMAN 1


HALAMAN 2





Kyelta - Sang Perintis

18 April 2011

D O W N L O A D


Artis:Kyelta
Judul:Sang Perintis
Album:Single

http://zeus.cooltext.com/rendered/cooltext529156322.png



Mulan Jameela Feat The Law - Abracadabra

D O W N L O A D


Artis:Mulan Jameela Feat The Law
Judul:Abracadabra
Album:Single 

http://zeus.cooltext.com/rendered/cooltext529156322.png





Harry Potter and The Deathly Hallows Part 2

13 April 2011

S I N O P S I S
http://images.moviepostershop.com//harry-potter-and-the-deathly-hallows-part-ii-movie-poster-1020540377.jpg
Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2 dibintangi oleh Daniel Radcliffe, Rupert Grint, Emma Watson, Alan Rickman, Gary Oldman, Ralph Fiennes, Bonnie Wright, Michael Gambon, dan disutradarai oleh David Yates.
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjYuDjtZlBDWf2yXhtNOUrePd7Oke3kPiS2ZBBt60K5RARFwQ7FfklTUXGcjsqwc3HiKa2EuawmXCEGGod3S8bkW8oHWpWzpii_rqRI2MM2BMk9fCLoGh3PZR5E-eea9HA-ovJp6_9BvQk/s1600/600full-harry-potter-and-the-deathly-hallows--part-2-poster_86ef389faffcd518d4c2f7b230bf1871.jpgCerita film ini akan berakhir di film Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2. Pertempuran antara kekuatan baik dan jahat dari dunia Sihir menjadi perang yang luar bisas. Harry (Daniel Radcliffe), Hermione (Emma Watson), dan Ron (Rupert Grint) mempersiapkan diri untuk pertempuran terakhir dengan Lord Voldemort (Ralph Fiennes). Harry Potter mungkin disebutkan akan membuat pengorbanan tertinggi untuk mengalahkan penyihir gelap. Semuanya berakhir di sini.

Harry Potter and the Deathly Hallows Part 2. Kekuatan baik akan menghadapi tantangan terbesar mereka. Akankah mereka melawan atau terjatuh?. Saksikan trailer filmnya untuk mengurangi rasa penasaran Anda.

Main Tanggal 15 Juli 2011.



T R A I L E R



Film Terbaru UNGU - Purple Love

12 April 2011

SINOPSIS
Malam itu seharusnya menjadi malam paling indah dalam hidup PASHA. Bersama sahabat-sahabatnya, MAKKI, ONCI, ROWMAN dan ENDA, Pasha sudah merencanakan untuk melamar kekasihnya LISA (Qory Sandioriva). Namun ternyata, di hari yang sama juga, Lisa memutuskan hubungan karena memilih untuk bersama laki-laki lain. Pasha pun shock dan patah hati. Makki pun mempunyai ide untuk menghubungi sebuah agency yang bekerja untuk mengembalikan motivasi orang. Agency ini dimiliki oleh TALITA (Nirina Zubir), seorang gadis cantik yang eksentrik. Talita menyanggupi untuk mengembalikan Pasha kembali seperti dulu. Ia pun dengan berbagai caranya yang unik berhasil membuat Pasha mau bangkit, tapi tetap saja tidak bisa menyembuhkan patah hati Pasha. Akhirnya Talita berkesimpulan, Pasha baru akan bisa sembuh total kalau berhasil menemukan cinta yang baru. Talita pun menjodohkan Pasha dengan kliennya yang lain, SHELLY (Kirana Larasati), seorang gadis lucu naif dan sangat romantis

Tapi ternyata nasib berkata lain. Shelly justru jatuh cinta dengan ONCI, dan Onci juga merasakan hal yang sama. Merasa tidak enak dengan Pasha dan teman-temannya, Onci dan Shelly pun backstreet. Talita pun kebingungan saat Shelly menyatakan tidak mau dijodohkan dengan Pasha. Maksud hanya ingin menghibur Pasha, Talita menyadari kalau ia sebetulnya mencintai Pasha. Pasha sendiri, yang tidak tahu kalau selama ini Talita menjalankan tugas dari teman-temannya, betul-betul mulai merasa jatuh cinta dengan Talita.

Pasha pun melamar Talita. Semua sepertinya berjalan sempurna untuk Talita. Akhirnya ia bisa mendapatkan cinta sejati. Namun semua berubah saat Lisa kembali untuk Pasha. Sepertinya tugas Talita, yaitu mengembalikan kebahagiaan Pasha dengan memberinya cinta akan bisa diselesaikan dengan kembalinya Lisa

Yang mana yang lebih penting untuk Talita? Kebahagiaan Pasha atau kebahagiaan dirinya sendiri?

CAST & CREW
Pemain:Pasha
Nirina Zubir
Oncy
Kirana Larasati
Makki
Enda Rowman
Henidar Amroe
Qory Sandioriva
Djenar Maesa Ayu
Sutradara:Guntur Soeharjanto
Penulis:Cassandra Massardi

Prodi Tidak Terakreditasi, Wisuda di Kampus Lain

11 April 2011

MAKASSAR -- Ada aturan baru yang ditetapkan Kopertis Wilayah IX Sulawesi. Mulai tahun 2012, program studi (prodi) yang tidak terakreditasi BAN-PT tidak boleh lagi mengeluarkan ijazah. Kampus bersangkutan jika ingin mewisuda alumninya, harus di kampus lain yang memiliki prodi sudah terakreditasi. Aturan itu akan mulai diberlakukann di seluruh Indonesia.

Demikian ditegaskan Kordinator Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Prof Dr H. Muhammad Basri Wello, MA disela-sela Rakerwil Kopertis Wilayah IX Sulawesi di Pulau Batam, 10-12 Maret.

Basri menegaskan, kebijakan itu harus disikapi oleh seluruh Pimpinan PTS, agar kasus-kasus komplain dari masyarakat tidak terulang lagi seperti tahun sebelumnya. Akreditasi prodi sudah menjadi tuntutan dari pasar kerja sehingga tidak dapat ditawar lagi.

"Kampus yang tidak secepatnya mengantisipasi tuntutan pasar kerja tersebut, akan ditinggalkan masyarakat.  Satu kali alumninya nebeng wisuda di kampus lain maka sejak itu pula akan kehilangan kepercayaan dan reputasi dari masyarakat," ujar Basri.

Saat ini, di jajaran Kopertis Wilayah IX terdapat  347  PTS dengan  1120 program studi. Kampus itu menyebar di Sulsel  208 PTS, Sulut (47), Sulteng  (37), Sultra (23),   Gorontalo, (10)  dan Sulut (17) dan Sultra. Kampus tersebut mengelola sebanyak 1120 prodi. Dari jumlah tersebut sekitar  58 persen belum terakreditasi. Itu pertanda peringatan bagi pengelola pendidikan.

Kenyataan lain yang harus secepatnya disikapi pengelola kampus lanjut Basri, adanya sekitar 30 persen prodi yang izin operasionalnya,  sudah kadaluarsa. Izin prodi  tidak berlaku, tentu kampus bersangkutan tidak boleh lagi menamatkan sekaligus mengeluarkan ijazah.

Rektor UMI Makassar, Prof Dr Hj Masrurah Muchtar, M.Hum dan Rektor Universitas Sawerigading, Drs H Muh Hasyim, SH, MH menilai, keputusan itu sudah sangat tepat, karena memberi rasa aman bagi masyarakat memilih perguruan tinggi. "Tuntutan pasar kerja sekaligus memacu dan memicu kampus untuk terus meningkatkan sarana dan prasarana pembelajaran seta kurikulum yang terus dibenahi, agar senantiasa mendapat akreditasi tertinggi sesuai penilaian dari BAN-PT," tandas Hasyim.

Juru bicara Rakerwil Kopertis Wilayah IX Sulawesi, Minggu, 13 Maret melaporkan, Rakerwil diikuti pimpinan PTS se-Sulawesi dan dibuka oleh Dirjen Dikti, Joko Santoso. Usai Rakerwil, peserta dari kampus kesehatan melakukan studi banding ke laboratorium kesehatan Universitas Batam. Sedang pengelola kampus komputer melakukan studi banding ke sekolah komputer di Singapura.

"?" Menuju Sebuah Keyakinan yang Hakiki

SINOPSIS
Keberagaman dan toleransi merupakan dua hal yang saling terkait, terutama jika menyangkut masalah keagamaan dan suku bangsa.  Indonesia sebagai negara berpenduduk mayoritas Muslim dengan berbagai macam etnis dan kebudayaan, memiliki banyak kisah perihal toleransi yang menarik untuk diangkat dalam tayangan layar lebar. Hanung Bramantyo sebagai seorang sutradara kawakan tergerak untuk dapat menghadirkan kisah dengan latar belakang perbedaan ini kepada masyarakat Indonesia.  Untuk itu Mahaka Pictures dan Dapur Film  akan, meluncurkan film tersebut pada 7 April 2011 di bioskop-bioskop Indonesia.
Film ke 14 Hanung Bramantyo ini  mengisahkan tentang konflik keluarga dan pertemanan  yang terjadi di sebuah area dekat Pasar Baru, dimana terdapat Masjid, Gereja dan Klenteng yang letaknya tidak berjauhan, dan para penganutnya memiliki hubungan  satu sama lain.

Dikisahkan bahwa  terdapat 3 keluarga dengan latar belakang yang berbeda. Keluarga Tan Kat Sun  memiliki restauran masakan Cina yang tidak halal, Keluarga Soleh, dengan masalah Soleh sebagai kepala keluarga yang tidak bekerja namun memiliki istri yang cantik dan soleha, Keluarga Rika, seorang janda dengan seorang anak, yang berhubungan  dengan  Surya, pemuda yang belum pernah menikah. Hubungan antar keluarga ini dalam kaitannya dengan masalah perbedaan pandangan, status, agama dan suku,  akan dipaparkan  secara menarik  dalam film berdurasi 100 menit.



Warner Bros Siapkan Pengganti Kisah Harry Potter

06 April 2011

S I N O P S I S

Keberhasilan seri Harry Potter sebagai mesin penghasil uang telah menggoda pihak Warner Bros Pictures untuk membuat film dengan tema serupa. The Wrap melaporkan, David Heyman yang menjadi produser seluruh film Harry Potter akan mengadaptasi sebuah novel dari Perancis untuk di angkat ke layar lebar.

'The Adventure of Oscar Pill' yang ditulis oleh Eli Anderson penulis sekaligus dokter asal Perancis berkisah hampir sama dengan novel J.K. Rowling dengan tokoh utama seorang anak remaja yang memiliki bakat yang luar biasa. Jika Harry Potter mahir menggunakan sihir, Oscar Pill yang menjadi tokoh utama memiliki kemampuan masuk ke dalam semua mahluk hidup termasuk manusia.

Kemampuan luar biasa ini yang dimiliki oleh Oscar disebut Medicus. Setelah menyadari memliki kekuatan ini, ia memutuskan melakukan perjalanan ke lima dunia ajaib untuk melawan musuhnya yang bernama Pathologus dan berusaha menemukan misteri tentang kematian ayahnya yang merupakan seorang Medicus ternama.

Sampai saat ini belum ada kepastian apakah kisah Oscar Pill akan diwujudkan dalam bentuk film. Yang pasti bagi Anda Penggemar Harry Potter kisah ini mungkin bisa dijadikan tontonan alternatif setelah seri terakhir Harry Potter akan segera berakhir di 15 Juli 2011 tahun ini.

Pendaftaran Mahasiswa Baru STMIK AKBA Makassar

Waktu Pendaftaran :

  1. Periode 1 : Bulan Februari - Mei
  2. Periode 2 : Bulan Juni - Juli
  3. Periode 3 : Bulan Agustus - September
Syarat  Pendaftaran :
  • Tamat SMU/SMK Sederajat
  • Foto Copy ijazah
  • NEM
  • Raport masing - masing 2 lembar dilegalisir asli
  • Pas Foto 2x3 3lembar
  • Administrasi pendaftarn Rp 125.000,-
Biaya - Biaya : 


    SPP dibayar hanya satu kali selama kuliah 
    Dana Kemahasiswaan dan Registrasi/Semester Rp 100.000,-
    Jas Almamater Rp 139.000,-

Catatan :
  1. Rangking 20 besar Gratis SPP
  2. Mendaftar 4 orang bersamaan Biaya Pendaftaran Rp 50.000,-
  3. Tidak lulus UN semua pembayaran dikembalikan
  4. Lulus SNMPTN semua pembayaran dikembalikan (memperlihatkan bukti peserta SNMPTN dan bukti kelulusan)
Beasiswa :

Bagi mahasia yang kurang mampu, tetapi memilki kemampuan akademik, etika dan perilaku yang baik, akan diprioritaskan untuk memperoleh Beasiswa dari Pemerintah (Dirjen Dikti), Pemerintah Daerah dan dari Yayasan Pendidikan Kartini.
Pada Tahun 2008-2010 kurang lebih 600 orang telah memperoleh beasiswa.

CERPEN Dul Abdul Rahman : SAMPARA DAN SAMARA

05 April 2011

C E R P E N

Adaptasi dari DUL ABDUL RAHMAN

SAMPARA DAN SAMARA1
Cerpen: dul abdul rahman

Mujur benar nasib Sampara dan Samara. Sepasang suami isteri tersebut tidak jadi berangkat ke Malaysia sebaga
i TKI dan TKW. Keluarga Pak Fatih dan Ibu Fatimah mengangkat keduanya jadi pembantu sekaligus. Jadilah Sampara dan Samara tetap satu rumah dan berumah tangga. Berarti program untuk mendapatkan momongan secepatnya tetap terlaksana dengan baik. Sampara dan Samara adalah pasangan muda yang telah menikah selama lima tahun tetapi belum dikaruniai anak. Keduanya bertetangga di kampungnya, kedua orang tua mereka berprofesi sebagai petani. Sampara dan Samara hanya bersekolah sampai sekolah dasar. Mereka belum sempat mengikuti program pendidikan sembilan tahun, bukan berarti mereka tidak mau, tetapi kedua orang tua mereka memang tak sanggup menyekolahkan mereka. Sedangkan pendidikan gratis masih sebatas janji manis penghias kampanye pilkada. Boro-boro bersekolah, makan saja susah.

Meski hanya tamatan sekolah dasar, rupanya Sampara dan Samara punya visi yang baik. Mereka berdua berniat jadi TKI dan TKW bersama-sama. Mereka akan menabung gajinya sebagai modal usaha kelak. Cita-citanya yang paling mulia adalah menyekolahkan anak-anaknya kelak. Mereka sangat ingin anak-anaknya menjadi guru. Dulu, Sampara sangat mengidolakan sosok Pak Fatih, guru Bahasa Indonesianya di sekolah dasar. Pak Fatih begitu gagah perkasa dengan pakaian safari sambil mendongeng atau membaca puisi. Pun Samara sangat mengidolakan Ibu Fatimah, guru kesenian yang pintar menyanyi, tidak seperti Ibu Ros yang guru kesenian tapi tak bisa menyanyi. Ibu Fatimah juga cantik sehingga Samara selalu membayangkan dirinya sebagai Ibu Fatimah.

Kini. Pak Fatih dan Ibu Fatimah telah pindah ke ibukota propinsi, posisinya pun kian bagus. Setempo jadi guru di kampung, mereka hanya tinggal di kampus sekolah. Karena prestasi mereka yang bagus, sepasang suami isteri itu mendapat promosi, posisi yang lebih tinggi plus fasilitas yang memadai.

Laiknya orang-orang yang sudah punya jabatan, keluarga Pak Fatih dan Ibu Fatimah tergolong orang kaya. Mereka sudah punya rumah yang besar dan mewah, berlokasi di perumahan elit, kendaraan pribadi, pun fasilitas lainnya.

Sampara dan Samara bisa jadi pembantu di rumah Pak Fatih dan Ibu Fatimah, karena keluarga guru tersebut sudah mengenal Sampara dan Samara sejak di sekolah dasar. Mereka menilai Sampara dan Samara adalah murid yang jujur dan pintar dulu yang kebetulan berjodoh.

Sampara dan Samara sangat senang karena kedua majikannya adalah gurunya. Mereka tetap memanggil keduanya Pak Guru dan Ibu Guru. Tidak ada memang mantan guru. Buat Sampara dan Samara, semua guru yang mengajarnya di sekolah dasar dulu dianggapnya sebagai gurunya, mereka tak pernah bilang, “Ia mantan guruku.” Mereka selalu bilang “Ia guruku di sekolah dasar.”

Sampara bekerja sebagai sopir pribadi. Pak Fatih dan Ibu Fatimah berbeda kantor. Pak Fatih bisa berkendara sendiri dan tidak bisa selalu mengantar isterinya, apalagi kantor Pak Fatih terletak di timur kota, sedangkan Ibu Fatimah di barat kota. Ibu Fatimah takut mengendarai mobil, ia trauma sewaktu tabrakan setahun silam. Sampara mengantar-jemput Ibu Fatimah. Di sela-sela waktu, Sampara mengurusi kebersihan pekarangan rumah. Samara mengurusi urusan rumah tangga. Dari mencuci hingga urusan masak-memasak.

Di sela-sela pekerjaan mereka, Sampara dan Samara juga bercinta. Mereka sangat bahagia bisa bercinta dengan buas di kasur empuk serta kamar yang luas. Sampara dan Samara benar-benar puas. Bila kedua majikannya berangkat ke kantor, tinggallah mereka berdua di rumah. Kedua putra-putri Pak Fatih dan Ibu Fatimah tinggal di pesantren putra dan pesantren putri. Biasanya mereka pulang ke rumah sebulan sekali. Mungkin karena bersekolah di pesantren, kedua anak majikannya berlaku sopan kepada pembantu.

“Asyik ya Mama, bekerja disini seperti di rumah sendiri.”

“Betul Papa, Pak Guru dan Ibu Guru baik sekali.” Samara mengamini suaminya. Laiknya suami isteri lainnya, Sampara dan Samara selalu berpapa-mama.

“Pak Guru dan Ibu Guru benar-benar baik Mama, mereka memberi kita kasur empuk agar kometku semangat menerjang rembulan Mama.”

“Papa!” Samara mencubit suaminya. Sampara memang suka menggunakan metafora sebagaimana yang diajarkan oleh Pak Fatih dulu di sekolah.

“Mama! itu bukan bahasa papa, tetapi bahasa Pak Guru Fatih dulu.”

Sampara dan Samara bila menyebut nama Pak fatih dan Ibu Fatimah selalu diikuti oleh nama “guru”. Padahal para tetangga selalu tercengang kalau menyebut nama guru. Mungkin para tetangga berpikir bahwa guru tak bisa memiliki rumah seperti itu. Guru biasanya hanya mampu membeli rumah sederhana dengan sistem kredit. Para tetangganya mungkin tidak tahu bahwa Pak Fatih dan Ibu Fatimah tidak lagi sebagai guru, tetapi mereka hanya mengurusi para guru.

“Papa…!”

“Mama…!”

Sampara dan Samara berandai-andai. Kelak anak-anaknya cakep, cantik, pintar seperti anak-anak majikannya, karena mereka juga bercinta di kasur empuk dan di rumah mewah seperti Pak Fatih dan Ibu Fatimah.

Rupanya, Sampara dan Samara semakin punya visi bervariasi. Dulu, yang penting anak-anaknya bisa bersekolah. Sekarang macam-macam dan terkadang seperti punguk merindukan bulan. Padahal peribahasa itu sering diungkapkan dulu oleh Pak Fatih pada Sampara di sekolah.

Sampara dan Samara ingin mempunyai anak laki-laki yang berbadan tinggi, berhidung mancung dan rambut lurus seperti putra Pak Fatih dan Ibu Fatimah. Atau seperti artis mandarin yang sering mereka tonton di teve, padahal Sampara berhidung penyok seperti sudah diseruduk mobil, pun rambut keriting serupa indomie. Lalu mereka menginginkan anak perempuan berparas cantik, kulit putih bersih, serti bibir tipis seperti putri Pak Fatih dan Ibu Fatimah, padahal Sampara dan Samara berkulit gelap dan berdower.

Sejak tinggal di rumah Pak Fatih dan Ibu Fatimah, mereka tak ketinggalan informasi. Bahkan Sampara dan Samara menghafal semua jadwal acara teve. Pun keduanya sudah menghafal gosip seputar selebriti, keduanya pun sudah paham makna berselingkuh. Sampara sangat mengidolakan artis Beby Silvia yang mirip Ibu Fatimah. Samara mengidolakan aktor Hengky Tornando yang mirip Pak Fatih. Kalau Hengky Tornando dan Beby Silvia selalu akur karena memang pasangan suami isteri, atau tentu saja Pak Fatih dan Ibu Fatimah, Sampara dan Samara terkadang sudah berani mengejek pasangan masing-masing.

“Andaikan hidung papa mancung seperti hidung Pak Fatih.”

“Andaikan bibir mama seperti bibir Ibu Fatimah.”

“Ih papa! Tidak berkaca.”

“Mama yang tidak berkaca.”

“Papa yang mulai.”

“Mama yang mulai.”

“Sudahlah, Pa! Iklannya sudah selesai.”

Mungkin ada juga manfaatnya keduanya selalu bertengkar di setiap jeda iklan. Karena jika iklan pun dilahapnya, entah bagaimana lagi mimpi-mimpi Sampara dan Samara. Mungkin keduanya berlomba-lomba mau di rebounding, atau Samara selalu ingin memakai sabun Giv biar kulitnya seputih Santi atau Sinta. Atau Sampara ingin pakai rexona, agar ada cewek secantik Cut Tari mendekatinya.

“Pak Fatih!” Samara setengah menjerit. Sampara melompat segera membuka pintu garasi. Samara cekikikan. Sampara pun gusar dibuatnya karena Pak Fatih belum datang, ternyata artis Hengky Tornando yang mirip Pak Fatih muncul di teve.

“Hati-hati menyebut nama Pak Fatih!”

“Papa juga hati-hati menyebut nama Ibu Fatimah!”

Akhirnya, karena mengidolakan Hengky Tornando, Samara senang melihat Pak Fatih. Sampara yang mengidolakan Beby Silvia, sangat deg-degan bila dekat dengan Ibu Fatimah.
“Oh Fatimah, Sayang!”

“Oh Fatih, Sayang!”

“Sudah lama aku merindukanmu Fatimah.”

“Sudah lama aku mengimpikanmu Fatih.”

Keduanya berpelukan erat. Lekat. Keduanya benar-benar bernafsu. Mereka tak menghiraukan sekitarnya. Kasur empuk seolah menjelma dunia yang hanya milik mereka berdua. Malam itu memang gelap. Terjadi pemadaman listrik secara bergiliran oleh pihak PLN.

Tiba-tiba lampu di kamar yang hanya terdengar nama Fatih dan Fatimah menyala. Kedua pasangan pembantu rumah tangga itu bersitatap malu.

“Mengapa mama menyebut nama Pak Fatih?”

“Nuduh, papa yang selalu menyebut nama Ibu Fatimah.”

“Mama tidak mencintaiku lagi.”

“Papa yang tidak mencintaiku.”

“Ssst! Nanti kedengaran oleh Pak Fatih dan Ibu Fatimah.” Sampara meletakkan jari telunjuk di hidungnya karena mendengar ada gerak langkah mendekati kamarnya. Sampara dan Samara semakin deg-degan, langkah itu kian dekat. Mereka berdua bersegera berkemas sesopan mungkin. Dan…

“Tok! Tok! Tok!”

Sampara membuka pintu. Wajah Sampara dan Samara memucat karena majikannya sudah berdiri di depannya. Sampara dan Samara tak berani melihat majikannya. Keduanya hanya menunduk seolah sudah tahu apa kesalahannya.

“Sampara!”

“Samara!”

“Cintailah diri sendiri! Cintailah isterimu! Cintailah suamimu! Jangan mimpi macam-macam! Besok tidak boleh lagi nonton teve.”

“Awas kalau kamu mengganggu suamiku.”

“Awas kalau kamu mengganggu isteriku.”

Sampara dan Samara semakin ketakutan dan tak berani mengangkat kepala. Tapi hati keduanya berangsur tenang karena kedua majikannya bergegas meninggalkan mereka setelah mengancamnya. Pak Fatih dan Ibu Fatimah hanya bisa menggeleng-geleng kepala sambil tersenyum. Ternyata diam-diam, para pembantunya mengidolakan mereka berdua.

“Papa memang cakep, mirip Hengky Tornando.”

“Ah mama! Mama yang mirip Beby Silvia.”


Pak Fatih dan Ibu Fatimah bersitatap mesra. Tapi kemiringan tatapannya seperti pura-pura. Lalu keduanya bergegas masuk kamar. Pak Fatih sudah tak tahan ingin membayangkan wajah sekretarisnya di kantor yang selalu sok sibuk keluar masuk ruang kerjanya. Ibu Fatimah bahkan sudah merinding membayangkan pelukan teman sekantornya yang selalu menemaninya makan siang di luar kantor walau masih jam sepuluh pagi.

1. Cerpen “SAMPARA DAN SAMARA” dimuat Harian Fajar, Ahad 18 Juli 2010 

DUL ABDUL RAHMAN - Biografi Penulis

B I O G R A F I

Dul Abdul RahmanDUL ABDUL RAHMAN mengaku telah menyukai dunia tulis-menulis sejak duduk di bangku Madrasah Ibtidaiyah Bukudatu, Sinjai, Tellulimpoe. Cerpen dan puisinya mulai dipublikasikan di berbagai media massa sejak ia duduk di bangku SMA Negeri Bikeru, Sinjai Selatan. Selepas menamatkan pendidikan menengahnya, lelaki dengan nama asli Abdul Rahman R. ini melanjutkan pendidikan sarjana dan pascasarjana di Jurusan Sastra Inggris, Universitas Hasanuddin. Kini ia bekerja sebagai PNS. Ia juga aktif menulis.
Karya-karyanya berupa cerpen, artikel budaya, kritik sastra, dan esai dimuat dibeberapa media cetak diantaranya Harian Fajar, Pedoman Rakyat (Makassar), Journal of Linguistics and Literature (Medan), Serambi Indonesia (Aceh), Harian Singgalang (Padang), Jawa Pos (Surabaya), Seputar Indonesia (Jakarta), dan Kompas (Jakarta). Selain itu dimuat di beberapa media online di antaranya Sriti.com dan Lentera Susastra.com.

Buku kumpulan cerpennya yang sudah terbit adalah Lebaran Kali Ini Hujan Turun, sedangkan novel perdananya yang direncanakan terbit dalam bentuk trilogi adalah Pohon-Pohon Rindu (DIVA Press, 2009), yang disusul dengan novel yang ada ditangan pembaca ini (Daun - Daun Rindu DIVA Press, 2010).

Bagi anda yang ingin berdiskusi atau memberikan saran dan krtitik dapat menghubunginya melalui email ke dulabdul@gmail.com.

5 Aksi Ngeseks Bikin Pria "Kecanduan"

Only 17+

(Foto: cosmopolitan)SEBELUM Anda berhasrat mengontrol jalannya pergumulan, pahami dulu bagaimana pria mau dipuaskan. Tak perlu menyediakan segalanya secara berlebihan, karena Anda lah pemilik rahasia terbaik cerita ranjang bersama pasangan.

Kecakapan seksual Anda siap membuatnya “kecanduan” seks, tapi tentu dalam arti positif. Berikut lima aksi seks untuk mengendalikan keliarannya, seperti dilansir dari Bettyconfidential.

Terhubung melalui seks oral

Turn on terbesar adalah ketika seorang wanita membiarkan pasangannya tahu bahwa dia mencintainya. Katakan padanya seberapa besar cinta Anda saat dia memberikan performa seks yang hebat hingga membuat Anda menggeliat. Tatap langsung kedua matanya. Pria senang ketika Anda menunjukkan keinginan untuk menyenangkan mereka.

Jangan remehkan doggy style

Doggy style
benar-benar posisi yang panas. Ketika seorang wanita mengambil kendali dengan posisi ini, pria pasti akan merasakan kenikmatan luar biasa. Cobalah letakkan kedua tangan Anda di belakang punggung lalu silangkan, sehingga suami bisa menjadikan pergelangan tangan Anda sebagai tumpuan.

Biarkan dia menikmati pertunjukan

Benar, tidak ada yang lebih panas bagi seorang pria untuk menonton kesenangan wanita dengan cara terbaiknya untuk merangsang. Tidak hanya memberi pria informasi seputar apa yang Anda suka, tetapi juga memudahkannya memberikan orgasme bagi Anda.

Manfaatkan mainan seks

Pria yang merasa nyaman dengan dirinya tidak akan keberatan untuk menggunakan mainan seks selama sanggama dengan pasangannnya. Dia akan memanfaatkan mainan tersebut sebagai “teman” untuk membuatnya bak seorang superstar di ranjang. Mainan seperti vibrator, dildo, sex toys berpasangan, dan sebagainya.

Posisikan tubuh di atas

Ketika seorang wanita percaya diri dan tidak takut untuk “menggunakan” seorang pria untuk kesenangan orgasmenya, ini akan menjadi perangsang terbesar pria. Seorang wanita yang naik ke atas tubuh pria dan berlaku bak koboi cantik (reverse cowgirl), pria pasti akan tahu apa yang Anda inginkan di kamar tidur.

Percakapan Rossi-Stoner Seusai Balapan

M O T O GP

F: Stoner dan Rossi saat terjatuh (daylife)Casey Stoner harus mengubur ambisinya menjuarai GP Spanyol, Jerez, setelah terjatuh akibat menyenggol motor Valentino Rossi. Stoner tidak bisa melanjutkan balapan, sementara Rossi tetap menyelesaikan balapan hingga finis di posisi kelima.
Stoner yang memulai balapan dari posisi pertama, sebenarnya langsung memimpin balapan. Tapi, rider Honda Repsol dilewati Marco Simoncelli dan harus bersaing dengan Valentino Rossi yang sukses menyodok ke posisi tiga.
Petaka buat keduanya, The Doctor coba mengambil Stoner dari dalam di lap 8. sayang Rossi terlalu cepat mengambil keputusan dalam menyalip dan terlambat saat berbelok. Rider Ducati itu tergelincir dan membuat Stoner tidak sempat menghindari motor Rossi yang jatuh di depannya.
Seusai balapan, Rossi sendiri langsung mencari dan menghampiri Stoner untuk meminta maaf. Keduanya terlihat berjabat tangan. Inilah petikan percakapan keduanya, seperti dilansir Crash.
Stoner (tersenyum) : “Bagaimana bahumu? Apakah baik-baik saja?”
Rossi (dengan helm yang belum terlepas) : “Saya sangat menyesal dan minta maaf.”
Stoner : “Okay. Kau punya masalah dengan cedera bahu itu?”
Rossi : “Saya membuat kesalahan besar”
Stoner : “Yeah. Sejujurnya, ambisi kamu mengalahkan talentamu.”
Rossi : “Eh?”
Stoner : “Ambisi yang ada lebih besar daripada bakat.”
Rossi : “Saya minta maaf”
Stoner : “Tidak masalah.”
Saat Rossi akan melintas di garis finis pada posisi lima, Stoner menyempatkan diri berlari ke pinggir sirkuit dan bertepuk tangan. Entah apa maksud dari tepuk tangan Stoner ini. Apakah bentuk kekecewaan atau memang ucapan selamat buat Rossi yang bisa menyelesaikan balapan?

JADWAL BIOSKOP

04 April 2011

M'TOS

Alamat : MAKASSAR TOWN SQUARE LT.3 JL. PERINTIS KEMERDEKAAN KM.7
Telp (0411) 583 321

mtos 1.TEBUS
jadwal tayang : | 13.10 | 15.20 | 17.30 | 19.40 | 21.40 |

mtos 2.MISTERI HANTU SELULER
jadwal tayang : | 13.10 | 15.20 | 17.30 | 19.40 | 21.40 |

mtos 3.THE NEXT THREE DAYS
jadwal tayang : | 13.00 | 15.30 | 18.00 | 20.30 |  --.--  |

mtos 4.THE LAST EXORCISM
jadwal tayang : | 13.10 | 15.20 | 17.30 | 19.40 | 21.40 |

Htm hari ini : Rp 15.000,-

=================================================================

PANAKKUKANG

Alamat : MALL PANAKKUKANG, JL.PENGAYOMAN
Telp : (0411) 424 157

pnk 1.BROOKLYN’S FINEST
jam tayang : | 13.30 | 16.00 | 18.30 | 21.00 |  --.--  |

pnk 2.GNOMEO AND JULIET (3D)
jam tayang : | 13.00 | 15.00 | 17.00 | 19.00 | 21.00 |

pnk 3.THE HAUNTING IN CONNECTICUT
jam tayang : | 12.50 | 15.40 | 18.30 | 21.20 |  --.--  |

pnk 4.VIRGIN 3
jam tayang : | 13.00 | 15.00 | 17.00 | 19.00 | 21.00 |

Htm hari ini : Rp 20.000,-
Khusus 3D : Rp 30.000,-

=================================================================

MAKASSAR

Alamat : JL. BALI 92
Telp : (0411) 315 060

mks 1.THE HAUNTING IN CONNECTICUT
jam tayang : | 14.15 | 16.25 | 18.35 | 20.45 |

mks 2.SHANGHAI
jam tayang : | 14.45 | 16.55 | 19.05 | 21.15 |

Htm hari ini : Rp 12.500,- (Nomat)

=================================================================

STUDIO XXI

Alamat : MALL RATU INDAH LT.4 JL. SAM RATULANGI NO.35
Telp : (0411) 851 721

st 1.DRIVE ANGRY
jam tayang : | 12.30 | 14.30 | 16.30 | 18.30 | 20.30 |

st 2.REMEMBER ME
jam tayang : | 12.30 | 14.30 | 16.30 | 18.30 | 20.30 |

st 3.THE HAUNTING IN CONNECTICUT
jam tayang : | 11.50 | 14.40 | 17.30 | 20.20 |  --.--  |

st 4.VIRGIN 3
jam tayang : | 12.00 | 14.00 | 16.00 | 18.00 | 20.00 |

st 5.TEBUS
jam tayang : | 12.00 | 14.10 |  --.--  |  --.--  |  --.--  |

       BROOKLYN’S FINEST
jam tayang : | 17.30 | 20.00 |  --.--  |  --.--  |  --.--  |

Htm hari ini : Rp 20.000,-

=================================================================

Daun - Daun Rindu

01 April 2011

S I N O P S I S

http://static.ak.bukudiskon.net/cv.aspx/d97f16d51e99fe16e329a4e957d8ffb7 dari penulis ternama Dul Abdul Rahman

“Aku memang sangat mencintai Mayzah dan tak ingin berpisah dengannya. Tetapi, sebagai mahasiswa Indonesia yang dilepas keberangkatannya ke Malaysia dengan ritual pasompe dari tanah Bugis, aku haruslah berpikiran realistis. Aku tak boleh terlalu melankolis. Hidup tak cukup dengan kata-kata puitis, hidup adalah perjuangan, darah, air mata, dan aku siap mempersembahkannya!”

Tulis disini... Tulis artikelnya di sini...

Dilema besar!
Sungguh Beddu amat mencintai Mayzah, tak ingin berpisah dengan gadis berkerudung asal Kuala Lumpur itu. Tapi, Beddu sadar benar bahwa ia hanyalah pendatang di Malaysia dengan status mahasiswa. Kalau ia sampai berbuat sesuatu yang mencoreng nama keluarga dan bangsanya, maka sungguh terhinalah dirinya.

Inilah novel yang mengangkat tema nasionalisme, sesuatu yang kini terlupakan. Ketika dihadapkan pada gelegar cinta, manakah yang akan dipilih? 

Dituturkan secara apik oleh putra Bugis, Dul Abdul Rahman, pengarang Pohon-Pohon Rindu, perang batin tiap tokoh terekspos sempurna, siap mengaduk-aduk emosi terdalam pembacanya. Novel ini menghentak kesadaran kita bahwa sungguh hidup adalah pilihan, dan “nasib kita” akan sangat ditentukan oleh pilihan yang kita ambil.

Sabda Laut

S I N O P S I S

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjtcGRg3YrSjkcTcuXJZKR9O5LHWm9Evtw4-NT-9uiYd18uNzIRbqfFUtLNZVlrGyonHJDJFknLYqDVcpYh3l3sSS4aFFPZfIdgVwyWJmwMazhZcmDYRX9ryo4OtUofrTJXs9M6E7GiDdTu/s1600/BUKU+5+SABDA+LAUT.jpgdari Penulis ternama Dul Abdul Rahman

SINOPSIS
SABDA LAUT

Samad adalah anak nelayan kecil yang mempunyai cita-cita untuk bersekolah tinggi-tinggi. Samad bercita-cita ingin bersekolah di sekolah pelayaran BP2IP Barombong selepas menamatkan pendidikan dari SMP Negeri 15 Makassar. Daeng Marewa, ayah Samad, memang sangat mendukung anaknya untuk bersekolah tinggi-tinggi. Daeng Marewa sangat menyesal karena semasa muda dulu ia tidak bersekolah tinggi-tinggi padahal dulu orang tuanya termasuk orang terkaya di daerah Barombong sebelum bangkrut.

Samad mempunyai teman sepermainan bernama Sapri. Ayah Sapri bernama Daeng Bollo juga adalah nelayan kecil yang merupakan teman baik Daeng Marewa, ayah Samad. Tetapi awalnya Daeng Bollo menganggap pendidikan tidak penting karena ia melihat banyak anak yang sudah sekolah tetapi ujung-ujungnya tetap jadi nelayan. Itulah sebabnya Daeng Bollo tidak menyekolahkan anak laki-lakinya Sapri. Padahal Sapri ingin sekali bersekolah seperti halnya Samad.

Akhirnya pada suatu ketika Daeng Bollo sadar akan pentingnya sekolah. Ia mendapatkan pencerahan dari Daeng Marewa. Sapri pun sangat senang bisa bersekolah kembali. Ia pun sangat berterima kasih kepada Samad karena ayah Samadlah yang menasehati ayahnya agar ia disekolahkan.

Samad dan Sapri bisa kembali bersama bersekolah. Tetapi karena Sapri sudah menganggur satu tahun, ia menjadi adik kelas Samad di sekolah. Tetapi kedua anak nelayan kecil ini saling memotivasi dan saling bersaing positif dalam belajar.

Untuk menunjukkan eksistensi mereka sebagai anak nelayan miskin tetapi pintar dan mempunyai tekad untuk bersekolah tinggi-tinggi. Mereka memperdalam bahasa Inggeris mereka dengan belajar otodidak. Bahkan keduanya selalu menggunakan bahasa Inggeris bila bertemu di Sungai Je’neberang atau Pantai Barombong. Hingga akhirnya masyarakat sekitar pun memberi gelar “Bule Pantai Barombong.”

Untuk lebih memacu semangat mereka untuk belajar, mereka juga bertanding untuk mendapatkan ranking tertinggi di kelasnya masing-masing. Yang kalah akan mentraktir yang menang untuk menikmati coto Makassar sesuai dengan kesepakatan mereka.

Sebagai anak muda, bukan hanya bersaing dalam pelajaran, pun mereka bersaing dalam mendapatkan hati perempuan. Perempuan yang menjadi incaran mereka adalah Subihawati, anak seorang haji yang kaya di kampung Barombong. Samad yang merasa lebih senior mengaku kepada Sapri bahwa ia sudah berpacaran dengan Subihawati.

Pengakuannya secara sepihak tersebut membuat Samad kian belajar dengan giat. Karena menurutnya, untuk membuat hati Subihawati tertarik padanya, ia harus punya prestasi bahkan kalau perlu ia mengalahkan prestasi Subihawati. Subihawati memang adalah cewek primadona, selain kaya dan cantik, ia juga selalu ranking satu. Samad merasa satu-satunya yang ia bisa andalkan di depan Subihawati adalah prestasi.

Meski bersaing mendapatkan perempuan idamannya, Samad dan Sapri tetap akur dan rukun, bahkan keduanya semakin termotivasi untuk belajar. Mereka ingin membuktikan bahwa anak nelayan miskin pun bisa berprestasi. Kedua ayah mereka pun sangat mengapresiasi anak-anak mereka. Pada suatu ketika Samad dan Sapri mendapatkan hadiah sepeda kumbang dari ayah mereka. Awalnya Samad malu dengan sepeda itu karena teman-temannya di sekolah memakai sepeda keluaran terbaru yang keren seperti sepeda merek United atau Polygon. Tetapi akhirnya Samad bergembira dengan sepeda tersebut.

Hari-hari berlalu, Samad dan Sapri semakin menunjukkan perestasinya, bahkan keduanya menjadi ikon bagi anak-anak nelayan miskin.

Namun terjadi suatu peristiwa yang membuat cita-cita Samad seolah kandas. Ayah Samad, Daeng Marewa mengalamai musibah di laut. Perahunya tenggelam, ia pun meninggal dunia. Samad sangat terpukul dengan musibah yang menimpa ayahnya. Yang membuat Samad semakin masygul karena ibunya juga menderita kelumpuhan. Namun Samad mencoba bangkit. Ia memang sudah mendapatkan doktrin laut dari almarhum ayahnya bahwa ia adalah anak laut. Ia adalah sabda laut. Anak laut bukan sosok penakut apalagi pengecut untuk menjalani hidup.

Lalu untuk menopang kehidupannya, Samad berusaha mengganti peran ayahnya. Tapi ia juga bertekad untuk tetap bersekolah. Samad akhirnya menjadi penjual kue jalangkote keliling kampung Barombong. Kue tersebut dibuat sendiri oleh Samad bersama ibunya. Meski lumpuh, ibunya tetap bisa membuat kue. Samad bertekad untuk membantu ibunya dan adik-adiknya. Tentu saja, sejak menjadi penjual kue keliling dengan sepeda kumbang, prestasi Samad agak menurun. Ia memang harus membagi waktu antara belajar dan bekerja. Tapi Samad tetap senang karena ia mempunyai teman baik yang selalu memotivasinya. Sapri dan ayahnya memang sangat perhatian kepada Samad.

Karena keadaannya itulah, Samad sudah melupakan mimpi-mimpinya untuk mendapatkan Subihawati, anak pak haji. Samad merasa ia tidak pantas lagi mendambakan gadis manis tersebut.

Adalah waktu yang terus berjalan hingga akhirnya tibalah saat pengumuman kelulusan ujian nasional SMP. Menjelang pengumuman kelulusannya, Samad sangat sedih karena ia tidak bisa melanjutkan pendidikannya. Tetapi ia bertekad bersekolah pada tahun-tahun berikutnya karena selama ia menganggur sekolah, ia akan bekerja keras untuk mengumpulkan uang. Bahkan cita-cita utamanya ingin bersekolah di BP2IP Barombong. Sekolah pelayaran tersebut memang sudah melahirkan ribuan pelaut-pelaut ulung.

Pada hari H pengumuman kelulusan, Samad mengunjungi pusara ayahnya untuk mendoakan arwah ayahnya. Pun ia ingin memohon maaf pada ayahnya karena ia tidak bisa melanjutkan sekolah tahun itu. Tetapi untuk mewujudkan cita-cita almarhum ayahnya, ia bertekad untuk sekolah di tahun ajaran berikutnya. Setelah menerima amplop pengumuman kelulusan, Samad bermaksud membuka amplop tersebut di depan pusara ayahnya. Tetapi lokasi makam ayahnya sangat ramai karena kebetulan lokasi pemakaman tersebut terletak di depan sekolahnya. Padahal hari itu banyak orang tua siswa berdatangan untuk melihat kelulusan anak-anak mereka.

Akhirnya Samad mengayuh sepeda kumbangnya menuju Pantai Barombong. Ketika berada di Pantai Barombong, Samad memang merasa seolah-olah bertemu dengan ayahnya. Samad pun menangis sejadi-jadinya ketika ia membuka pengumuman kelulusan. Ia pun lulus dengan angka tertinggi di sekolahnya mengalahkan prestasi Subihawati.

Samad sedih. Ia menghadap laut. Ia seolah ingin berkeluh kesah pada ayahnya. Airmatanya pun menyatu dengan air laut. Di saat itu tiba-tiba datang seorang perempuan. Perempuan itu adalah Subihawati. Ia datang bersama dengan kakaknya untuk menjemput Samad. Subihawati memang tahu bahwa Samad pergi ke Pantai Barombong.

Subihawati dan kakaknya memang sengaja menjemput Samad atas perintah ayah mereka. Haji Daeng Manaba yang memang dermawan dan kaya bermaksud ingin membiayai sekolah Samad. Setelah Subihawati mengabarkan niat baik ayahnya, Samad menangis karena sangat berbahagia. Tiba-tiba di pelupuk matanya cita-citanya nampak cerah lagi.

Pun rasa cintanya pada Subihawati yang memang tidak pernah sirna kian berbunga-bunga kembali. Tapi Samad tidak mau memikirkan tentang perasaannya. Ia sangat menghormati Haji Daeng Manaba dan keluarganya.

Sebelum pulang bersama Subihawati dan kakaknya. Samad pun membasuh wajahnya di Pantai Barombong. Saat itu ia merasa seolah ayahnya tersenyum kepadanya.

“Terima kasih ayahku! Terima kasih lautku” Begitu batin Samad.

Blog and Web

Football News

Moto GP News

Counter Powered by  RedCounter

Follows

About Me

Foto Saya
Anggoeck blog
Selamat Datang Di Anggoeck Blog
Lihat profil lengkapku

Iklan Dan Traffic

Powered by  MyPagerank.Net

Protected by Copyscape Online Infringement Checker
Bookmark and Share
CO.CC:Free Domain


My blog is worth $564.54.
How much is your blog worth?


Powered by  MyPagerank.Net

Protected by Copyscape Online Infringement Checker
Bookmark and Share
CO.CC:Free Domain


My blog is worth $564.54.
How much is your blog worth?


HTML Scroll Boks Images

 

© Copyright Anggoeck'x Blog 2010 -2011 | Design by Herdiansyah Hamzah | Published by Borneo Templates | Powered by Blogger.com.